Skip to main content

Suku Kajang AmmaToa Salah Satu Suku yang Ditakuti di Dunia


sumber : boombastis.com
Kajang adalah suku yang berada di kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Namun perlu diketahui, kajang di bagi dua yaitu kajang dalam (ammatoa) dan kajang luar (orang-orang yang berdiam di sekitar suku kajang yang relative modern). Daerah kajang luar adalah daerah yang sudah bisa menerima peradaban teknologi seperti listrik, berbeda halnya dengan kajang dalam yang tidak dapat menerima peradaban, itulah sebabnya di daerah kajang dalam tidak ada listrik. Apabila kita ingin masuk ke daerah kawasan ammatoa kita tidak di perbolehkan memakai sandal ataupun kendaraan dan harus menggunakan pakaian berwarna hitam.

sumber : boombastis.com
Daerah Kajang (ammatoa) juga terkenal dengan hukum adatnya yang sangat kental dan masih berlaku hingga sekarang. Mereka menjauhkan diri dari segala sesuatu yang berhubungan dengan modern tidak hanya itu mereka juga tidak menggunakan kompor gas seperti masyarakat biasanya tetapi melainkan mereka menggunakan kayu bakar untuk alternatife masak – memasak. Warga masyarakat dari suku ammatoa menggunakan warna hitam sebagai sebuah warna adat yang kental akan kesakralan. Warna hitam mempunyai makna bagi mayarakat ammatoa sebagai bentuk persamaan dalam segala hal, Menurut kepercayaan warga ammatoa warna hitam menunjukkan kekuatan, kesamaan derajat bagi setiap orang di depan sang pencipta.

sumber : otomotif.kompas.com (09/10/14)
Ada banyak mitos tentang suku kajang ammatoa
1. Dilarangan membuat rumah dengan bahan dari batu bata.hal ini adalah pantang (pamali) bagi mereka karena hanya orang mati yang berada didalam liang lahat yang diapit oleh tanah. Rumah yang bahan bakunya dari batu bata meskipun pemiliknya masih hidup namun secara prisip mereka dianggap sudah tiada atau dalam bahasa kasarnya telah mati, karena sudah dikelilingi oleh tanah
2. Menurut mitos masyarakat disana, burung kajang adalah cikal bakal manusia yang dikendarai oleh To Manurung sebagai Ammatoa maka dari itulah daerah tersebut disebut dengan “SUKU KAJANG”                                                                                                         
 3. Jika ada orang luar yang masuk ke dalam wilayah suku kajang, serta tidak meminta izin lalu melakukan hal-hal yang tidak wajar maka akan di kenakan doti(guna-guna) pada orang tersebut.yang dapat menimbulkan sakit yang berkepanjangan, bahkan kematian pada orang tersebut.
Keanehan lain juga terdapat pada tempat tinggal meraka yaitu rumah,rumah adat suku Kajang berbentuk rumah panggung, tak jauh beda bentuknya dengan rumah adat suku Bugis-Makassar. Bedanya, setiap rumah dibangun menghadap ke arah barat. Membangun rumah melawan arah terbitnya matahari dipercayai mampu memberikan berkah.

Comments

Popular posts from this blog

Pulau Liukang Loe, Surga Bawah Laut Sulawesi Selatan (Bira)

Keindahan pesona alam bawah laut Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi, ada banyak sekali tempat-tempat di Indonesia yang menawarkan wisata alam bawah laut yang cantik nan eksotis. Pulau Liukang Loe misalnya yang sudah menjadi destinasi favorit bagi para penikmat alam yang hendak berkunjung ke Tanjung Bira, Sulawesi Selatan. Nama Liukang Loe berasal dari bahasa Konjo (bahasa warga lokal pulau), yang berarti Liu-Liukang = Kayu Hitam dan Loe = Banyak, dan jika disatukan Liukang Loe berarti kayu hitam yang banyak. Nama ini bukan asal diberikan namun memang dipulau ini banyak terdapat kayu hitam. sumber : anekawisatanusantara.blogspot.com Pasir putih yang bersih, halus dan lembut merupakan daya tarik tersendiri bagi pulau ini. Pulau ini juga dikenal sebagai pulau batu, karena pulau ini di tutupi gugusan batu karang yang pusatnya berada di tengah pulau. Tapi dari semua daya tarik pulau ini keindahan bawah lautnyalah yang paling memikat. sumber : calonbankirgila.wordpres.c...

Keunikan Adat-istiadat Suku Bugis

sarajokoceria.blogspot.com Suku Bugis adalah sekelompok etnis yang pada awalnya mendiami beberapa daerah di Sulawesi Selatan dengan ciri utama dari bahasa Adat Istiadat yang khas yang berberda. Banyak cerita mengenai asal-usul mengenai suku bugis mulai dari karya sastra I La Galigo hingga legenda “To manurungnge” memberikan pengertian tersendiri dari suku tersebut. Bugis secara umum terdiri dari suku-suku yang lebih kecil yang mendiami wilayah Pare-pare, Barru, Sidrap, Pangkep, Pinrang, Bone, Sinjai, Soppeng dan Wajo. Saat ini, Suku bugis sudah dapat ditemui diseluruh penjuru Indonesia bahkan beberapa wilayah di asia. Hal ini disebabkan oleh nenek moyang suku bugis yang terkenal dengan jiwa perantau yang luar biasa, membuat mereka berhasil bertahan hidup dan tumbuh di negeri orang.  Suku bugis memiliki berbagai macam keunikan Adat-istiadat, diantaranya adalah kesenian, seperti yang dilansir dari www.gurupendidikan.com (19/01/17) berikut ini adalah beberapa kesenian  di...

Keindahan Berselimut Misteri di Situs Arkeologi Batu Pake Gojeng

sumber : kompasiana.com dilansiar dari kompasiana.com/yuli1107 (08/02/16) Taman Purbakala Batu Pake Gojeng merupakan Benteng pengintaian dan markas pertahanan Jepang di masa penjajahan, karena kemudahan mengawasi kapal laut yang melintasi Teluk Bone maupun pesawat terbang sekutu dari puncaknya. Batu pake artinya batu yang dipahat, sedangkan gojeng adalah nama tempat dimana batu pahat tersebut ditemukan. Dari puncak batu gojeng ini anda dapat menyaksikan pusat kota Sinjai, panorama alam hutan bakau ditongke-tongke (mangrove) dan deretan Sembilan pulau di kec. Pulau Sembilan. Di balik panorama alamnya yang indah, terdapat misteri yang belum terpecahkan sampai sekarang di antaranya : Batu-batu kecil yang ditengahnya memiliki air Air dalam sumur-sumur kecil dalam batu itu, konong katanya dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Tetapi terkadang sumur tersebut tidak memiliki air, walaupun sedang musim hujan. Katanya hanya orang yang beruntung bisa mendapatkan airnya. Kolam bi...