Skip to main content

Pulau Liukang Loe, Surga Bawah Laut Sulawesi Selatan (Bira)

Keindahan pesona alam bawah laut Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi, ada banyak sekali tempat-tempat di Indonesia yang menawarkan wisata alam bawah laut yang cantik nan eksotis. Pulau Liukang Loe misalnya yang sudah menjadi destinasi favorit bagi para penikmat alam yang hendak berkunjung ke Tanjung Bira, Sulawesi Selatan.
Nama Liukang Loe berasal dari bahasa Konjo (bahasa warga lokal pulau), yang berarti Liu-Liukang = Kayu Hitam dan Loe = Banyak, dan jika disatukan Liukang Loe berarti kayu hitam yang banyak. Nama ini bukan asal diberikan namun memang dipulau ini banyak terdapat kayu hitam.

sumber : anekawisatanusantara.blogspot.com

Pasir putih yang bersih, halus dan lembut merupakan daya tarik tersendiri bagi pulau ini. Pulau ini juga dikenal sebagai pulau batu, karena pulau ini di tutupi gugusan batu karang yang pusatnya berada di tengah pulau. Tapi dari semua daya tarik pulau ini keindahan bawah lautnyalah yang paling memikat.

sumber : calonbankirgila.wordpres.com


sumber : anekawisatanusantara.blogspot.com

Anda juga dapat bertemu dengan penyu-penyu besar yang berada di rumah apung. Untukbercengkrama langsung dengan mereka, cukup membayar uang masuk sebesar Rp. 5000 saja.
Setelah capek berpetualang, bersnorkeling, dan bertemu penyu anda bisa langsung menikmati aneka kuliner dan membeli cendera mata khas masyarakat Liukang Loe berupa sarung tenun Bangkuru Bira.
Jika anda ingin berkunjung ke pulau liukang loe, dari Kota Makassar terus ke Kabupaten Bulukumba, kemudian melanjutkan perjalanan ke kawasan wisata pantai Bira, nah dari pantai bira anda bisa menyewa kapal untuk menyebrang ke pulau liukang loe, selain itu anda juga bisa anda juga bisa menggunakan speedboot, yang membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 20-25 menit.
Berkunjung ke Pulau Liukang Loe di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan menjadi pilihan yang sangat tepat bagi Anda para pecinta dan penikmat keindahan pantai, laut, dan alam bawah laut yang eksotis.

Comments

Popular posts from this blog

Keunikan Adat-istiadat Suku Bugis

sarajokoceria.blogspot.com Suku Bugis adalah sekelompok etnis yang pada awalnya mendiami beberapa daerah di Sulawesi Selatan dengan ciri utama dari bahasa Adat Istiadat yang khas yang berberda. Banyak cerita mengenai asal-usul mengenai suku bugis mulai dari karya sastra I La Galigo hingga legenda “To manurungnge” memberikan pengertian tersendiri dari suku tersebut. Bugis secara umum terdiri dari suku-suku yang lebih kecil yang mendiami wilayah Pare-pare, Barru, Sidrap, Pangkep, Pinrang, Bone, Sinjai, Soppeng dan Wajo. Saat ini, Suku bugis sudah dapat ditemui diseluruh penjuru Indonesia bahkan beberapa wilayah di asia. Hal ini disebabkan oleh nenek moyang suku bugis yang terkenal dengan jiwa perantau yang luar biasa, membuat mereka berhasil bertahan hidup dan tumbuh di negeri orang.  Suku bugis memiliki berbagai macam keunikan Adat-istiadat, diantaranya adalah kesenian, seperti yang dilansir dari www.gurupendidikan.com (19/01/17) berikut ini adalah beberapa kesenian  di...

Suku Kajang AmmaToa Salah Satu Suku yang Ditakuti di Dunia

sumber : boombastis.com Kajang adalah suku yang berada di kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Namun perlu diketahui, kajang di bagi dua yaitu kajang dalam (ammatoa) dan kajang luar (orang-orang yang berdiam di sekitar suku kajang yang relative modern). Daerah kajang luar adalah daerah yang sudah bisa menerima peradaban teknologi seperti listrik, berbeda halnya dengan kajang dalam yang tidak dapat menerima peradaban, itulah sebabnya di daerah kajang dalam tidak ada listrik. Apabila kita ingin masuk ke daerah kawasan ammatoa kita tidak di perbolehkan memakai sandal ataupun kendaraan dan harus menggunakan pakaian berwarna hitam. sumber : boombastis.com Daerah Kajang (ammatoa) juga terkenal dengan hukum adatnya yang sangat kental dan masih berlaku hingga sekarang. Mereka menjauhkan diri dari segala sesuatu yang berhubungan dengan modern tidak hanya itu mereka juga tidak menggunakan kompor gas seperti masyarakat biasanya tetapi melainkan mereka menggunakan kayu bakar untuk altern...

Pinisi, Kapal Tangguh Nusantara Dari Bulukumba

Pinisi adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia, yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan tepatnya dari desa Bira kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba. sumber : travel.tribunnews.com Kapal Pinisi telah digunakan nenek moyang kita untuk keliling ke berbagai nergara. Kapal pinisi ini juga di perkirakan sudah ada sebelum tahun 1500an. Menurut naskah Lontarak I Babad La Lagaligo pada abad ke 14, Pinisi pertama kali dibuat oleh Sawerigading, Putera Mahkota Kerajaan Luwu untuk berlayar menuju negeri Tiongkok hendak meminang Putri Tiongkok yang bernama We Cudai. Sawerigading berhasil ke negeri Tiongkok dan memperisteri Puteri We Cudai. Setelah beberapa lama tinggal di negeri Tiongkok, Sawerigading kembali kekampung halamannya dengan menggunakan Pinisinya ke Luwu. Menjelang masuk perairan Luwu kapal diterjang gelombang besar dan Pinisi terbelah tiga yang terdampar di desa Ara, Tana...